Selasa, 15 April 2014

PENGELOLAAN LABORATORIUM

INSTRUMEN PENILAIAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KELOMPOK :
1. DEFI NOFITA PANCA SARI
2. NOVI CHAIRANI
3. FEBHE EUNIKE ELIZABETH
4. PUTRI AGUSTINA LAURA SIMBOLON
5. SONDANG RIANA TAMPUBOLON
6. KHATARINA MELDAWATI
7. PUDYA ZUHEIRIA
8. CHYNTAMI PUTRI ERSA
 
 


 

Selasa, 01 April 2014

PENGELOLAAN LABORATORIUM

KELOMPOK 4 :
PUDYA ZUHEIRIA (A1C111063)
KHATARINA MELDAWATI (A1C111010)
DEFI NOFITA PANCA SARI (A1C111023)
ANANESI WULANDARI (A1C111001)


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LABORATORIUM IPA SMP

 

I.                    Latar Belakang

Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui media praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa SMP berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.

Maka dari itu dalam penggunaan laboratorium haruslah menggunakan prosedur yang baik dan benar, sehingga tujuan dari penggunaan laboratorium dapat terwujud.


II.                 Tujuan

1.      Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.

2.         Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi.

3.        Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.

4.        Melindungi organisasi atau unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.

5.        Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi.



III.               Ruang Lingkup

Layanan laboratorium untuk  guru ataupun siswa yang akan menggunakan laboratorium serta petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.

 

IV.              Acuan

4.1    Ketenagaan
Tenaga yang bertanggung jawab secara langsung dalam pengelolaan laboratorium IPA SMP adalah :
1.    Kepala sekolah,
2.    Kepala Lab/Koordinator lab
3.    Pengelola Lab (Semua Guru IPA + Laboran)

4.2    Deskripsi Tugas
4.2.1    Deskripsi Tugas Kepala Sekolah
1.    Memberi tugas kepada Kepala Lab. atau koordinator laboratorium untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium IPA.
2.    Memberikan bimbingan, pengarahan, monitoring dan evaluasi kepada tenaga-tenaga yang bertugas di laboratorium.
3.    Memberi motifasi pada guru-guru IPA untuk memanfaatkan sarana laboratorium dalam kegiatan belajar mengajar IPA.
4.    Menyediakan dana untuk keperluan operasional laboratorium IPA.

4.2.2    Deskripsi Tugas Kepala atau Koordinator Laboratorium
1.    Bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi laboratorium IPA.
2.    Bertanggung jawab atas kelancaran penggunaan laboratorium IPA.
3.    Mengusulkan kepada kepala sekolah tentang pengadaan alat dan bahan yang dibutuhkan.

4.2.3    Deskripsi Tugas Pengelola Laboratorium (Guru + Laboran)
1.    Mengerjakan admistrasi laboratorium.
2.    Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat dan bahan yang digunakan dalam KBM IPA.
3.    Bertanggung jawab atas kebersihan ruangan dan alat laboratorium.
4.    Memperbaiki alat-alat yang rusak atau tidak berfungsi.
5.    Membuat LKS (guru)
4.3    Kelengkapan Administrasi Laboratorium IPA
4.3.1    Buku Inventaris Alat dan Bahan 
Buku inventaris alat dan bahan  terdiri dari 9 kolom yakni :
1.    Kode
2.    Ukuran
3.    Nama alat atau bahan
4.    Merk atau Type
5.    Produksen
6.     Asal dan Tahun
7.    Tahun penggunaan
8.    Jumlah
9.    Keterangan Baik atau Rusak
Adapun inventaris alat dan bahan tertuang pada Lampiran 2.

4.3.2    Kartu Stok
Tiap alat berbeda dan diberi warna yang berbeda sesuai kelompok mata pelajarannya biologi warna hijau, fisika warna biru, alat visual putih, bahan kimia kuning. Pada masing - masing kartu tertera :
1.    Huruf dilingkari sesuai huruf depan nama alat.
2.    Nama alat diisi sesuai nama alat atau bahan.
3.    Spesifikasi diisi sesuai spesifikasi alat dan kemampuannya.
4.    Kode diisi kode baru atau kode lama.
5.    Keadaan diisi jumlah banyaknya dan kondisinya baik atau rusak.
6.    No Inventaris diisi sesuai dengan buku inventaris
Adapun stok alat dan bahan tertuang pada Lampiran 3.

4.3.3    Daftar Alat Dan Bahan
Sesuai LKS terdiri dari nama alat dan bahan yang digunakan setiap LKS serta jumlah yang tersedia setiap tahun meliputi :
1.    No
2.    Klas/Semester
3.    Kode/Topik LKS
4.    Nama alat dan Bahan
5.    Jumlah yang diperlukan
6.    Jumlah yang tersedia
7.    Keterangan
Adapun daftar alat dan bahan tertuang pada Lampiran 4.

4.3.4    Label
Ditempelkan pada pada tempat penyimpanan alat atau bahan (Rak, Almari, Laci) gunanya untuk membantu mempercepat pengambilan alat dan bahan, yang meliputi :
1.    No urut
2.    Kode lama dan baru
3.    Nama alat
4.    Jumlah
5.    Keterangan

4.3.5    Format Permintaan Alat
Format ini diisi oleh guru dan diserahkan kepada laboran sebelum melakuakan kegiatan minimal 1 hari sebelum kegiatan, sebagai berikut.
1.    Nama guru
2.    Judul percobaan
3.    Jenis alat dan bahan
4.    Jenis kegiatan (pratikum/demonstrasi)
5.    Jumlah kelompok
6.    Hari dan tanggal penggunaan
7.    Jam pelajaran ke... (pagi/siang)
Adapun format permintaan alat tertuang pada lampiran 5.

4.3.6    Program Semester Kegiatan Laboratorium
Ini dibuat oleh guru IPA pada awal semester untuk menentukan kapan kegiatan laboratorium selama 1 semester yang terdiri dari :
1.    No
2.    Kelas/Semester
3.    Tanggal/Bulan
4.    Materi
5.    Alat dan bahan yang digunakan
6.    Perincian biaya
7.    Keterangan
Adapun program semester kegiatan laboratorium tertuang pada lampiran 6.

4.3.7    Jurnal Kegiatan Laboratorium
Diisi oleh guru untuk mengetahui kejadian - kejadian selama berlangsungnya kegiatan laboratorium, misal keadaan alat dan bahan yang rusak, percobaan yang tidak berhasil sehingga dapat dipakai sebagai dasar tindak lanjut penyelesaian masalah tersebut. Yang meliputi :
1.    No
2.    Hari/Tanggal
3.    Judul LKS
4.    Kelas
5.    Jam
6.    Jumlah Alat dan Bahan
7.    Pelaksanaan (Eksperimen/Demonstrasi)
8.    Kejadian/Keterangan
9.    Tanda tangan/nama guru

4.3.8    Jadwal Kegiatan Laboratorium
Karena kegiatan laboratorium tidak terpisah dalam kegiatan KBM IPA di sekolah, maka jadwal kegiatan laboratorium menyesuaikan jadwal pelajaran. Jika terjadi persamaan waktu antara guru yang satu dengan yang lain maka penyelelaiannya adalah dengan kesepakatan, minggu pertama guru A, minggu ke dua guru B, minggu ke tiga guru C, minggu empat cadangan. Atau kegiatan dilakukan diluar ruang laboratorium jika alat dan bahan mencukupi. Adapun jadwal kegiatan laboratorium tertuang pada Lampiran 7.



4.3.9    Tata tertib Laboratorium
Tata terib laboratorium menyangkut : Hak, Kewajiban, Larangan dan Sanksi. Tata tertib yang dibuat ada 3 jenis yaitu :
1.    Tata tertib untuk umum
2.    Tata tertib untuk guru IPA
3.    Tata tertib untuk siswa

 

V.                 Prosedur/mekanisme

3.1    Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar operasional prosedur (SOP) adalah suatu standar atau pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong  dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.

3.2    Tujuan dan Fungsi Standar Operasional Prosedur (SOP)
3.2.1    Tujuan SOP
1.    Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.
2.    Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi.
3.    Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
4.    Melindungi organisasi atau unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
5.    Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi.

3.2.2    Fungsi SOP
1.    Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
2.    Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3.    Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4.    Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5.    Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

3.3    Keuntungan Adanya Standar Operasional Prosedur (SOP)
1.    SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten.
2.    Para petugas/pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan.
3.    SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk mengukur kinerja petugas/pegawai.
3.4    Beberapa Contoh Standar Operasional Prosedur (SOP)
3.4.1    SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Standar Operasional Prosedur Laboratorium (Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di laboratorium (Depkes RI, 2002).
1.    Pakailah jas laboratorium saat berada dalam ruang pemeriksaan atau di ruang laboratorium. Tinggalkan jas laboratorium di ruang laboratorium setelah selesai bekerja.
2.    Cuci tangan sebelum pemeriksaan.
3.    Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, kaca mata dan sepatu tertutup).
4.    Semua specimen harus dianggap infeksius (sumber penular), oleh karena itu harus ditangani dengan sangat hati-hati.
5.    Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan hati-hati.
6.    Tidak makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
7.    Tidak menyentuh mulut dan mata pada saat sedang bekerja.
8.    Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam lemari pendingin yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan klinik atau riset.
9.    Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet melalui mulut gunakan peralatan mekanik (seperti penghisap karet) atau pipet otomatis.
10.    Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar.
11.    Menutup ujung tabung penggumpal darah dengan kertas atau kain, atau jauhkan dari muka sewaktu membuka.
12.    Bersihkan semua peralatan bekas pakai  dengan desinfektans larutan  klorin 0,5 % dengan cara merendam selama 20-30 menit.
13.    Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja setiap kali selesai bekerja dengan menggunakan larutan klorin 0,5 %.
14.    Pakai sarung tangan rumah tangga  sewaktu membersihkan alat-alat laboratorium dari bahan gelas.
15.    Gunakan tempat antitembus dan antibocor untuk menempatkan bahan-bahan yang tajam.
16.    Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong plastik atau wadah dengan penutup yang tepat.
17.    Cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap kali selesai bekerja.

3.4.2    SOP Penitipan Alat atau Barang
Guru dan siswa diperbolehkan menitipkan barang di laboratorium IPA dengan ketentuan sebagai berikut :
1.    Barang atau alat yang dititipkan masih ada hubunganya dengan kegiatan laboratorium, seperti bahan kimia, larutan, alat-alat lab dan sebagainya.
2.    Setiap alat atau bahan yang dititipkan harus diberi label meliputi
-    Nama bahan atau alat
-    Nama penitip yang bersangkutan
-    Tanggal barang mulai dititipkan
3.    Jangka waktu penitipan maksimal 1(satu) bulan terhitung mulai saat penitipan. apabila tidak ada keterangan setelah jangka waktu 1 bulan, pihak lab tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan bahan/alat tersebut.
4.    Lab berhak menolak titipan bahan atau alat karena berbagai pertimbangan.

3.4.3    SOP Pembelian Bahan Kimia
1.    Pembelian bahan kimia kepada petugas atau laboran.
2.    Tanyakan dulu apakah ada bahan kimia yang dimaksud.
3.    Selanjutnya petugas akan menimbang/menakar sesuai dengan pesanan.
4.    Membayar sejumlah harga yang telah ditentukan dalam daftar.
5.    Petugas berhak membatasi jumlah pembelian.